Ada Pertanyaan? 0370 633797 crisiscenter.mataram@gmail.com +6285157555176

Tunggu...

Tekan Penempatan Ilegal, BP3MI NTB Laksanakan Sosialisasi Migrasi Aman di Sumbawa


Tekan Penempatan Ilegal, BP3MI NTB Laksanakan Sosialisasi Migrasi Aman di Sumbawa

Sumbawa, BP2MI 13/10 - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Migrasi aman, di Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa, Kamis (13/10/2022).

Diketahui, Kecamatan Empang merupakan salah satu wilayah yang tingkat PMI nonprosedural yang cukup tinggi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa, Budi Prastiyo, dalam paparannya mengungkapkan, kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Sumbawa. 

"Salah satu yang menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa adalah tenaga kerja antar negara atau Pekerja Migran Indonesia (PMI). PMI asal Kabupaten Sumbawa tersebar di beberapa negara penempatan, antara lain Malaysia, Taiwan, Hongkong, hingga Eropa. Namun bagi warga Sumbawa, tetap yang menjadi primadona adalah negara-negara Timur Tengah, salah satunya adalah negara Saudi Arabia", jelas Budi. 

Sosialisasi ini, lanjutnya, merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menyampaikan kepada seluruh Kepala Desa yang hadir, bahwa sampai saat ini untuk penempatan ke negara Timur Tengah, khususnya untuk jenis jabatan Housemaid atau pekerja rumah tangga masih moratorium. 

"Apabila ada yang menawarkan bekerja ke Timur Tengah sebagai pembantu rumah tangga, bisa kami pastikan itu nonprosedural. Kecamatan Empang menjadi salah satu wilayah yang warganya banyak bekerja ke Timur Tengah secara nonprosedural", ungkapnya.

Pengantar Kerja Ahli Muda, Made Setyaningrum, mewakili Kepala BP3MI NTB dalam paparannya, menjelaskan tentang prosedur penempatan PMI secara prosedural. 

"Sosialisasi migrasi aman merupakan salah satu upaya dalam rangka mengurangi tingkat pemberangkatan PMI secara nonprosedural. Masyarakat tidak mengetahui bagaimana bekerja ke luar negeri secara aman, sehingga disinilah pihak-pihak tidak bertanggung jawab seperti calo/tekong masuk dan mempengaruhi masyarakat serta memfasiliasi bekerja ke luar negeri secara nonprosedural," tutur Made. 

Made juga menyampaikan berbagai peluang kerja keluar negeri, khususnya melalui mekanisme penempatan Government to Government (G to G). Beberapa peluang kerja ke negara Jerman untuk jabatan perawat, ke negara Jepang untuk jabatan perawat dan perawat lansia serta negara Korea Selatan di sektor manufaktur dan konstruksi.

"Kami berharap, warga Sumbawa tidak hanya bekerja di luar negeri dengan kemampuan yang low skill, tapi juga dapat mengejar peluang bekerja ke luar negeri yang high skill, tentunya dengan standar kompetensi yang dimiliki oleh Calon Pekerja Migran Indonesia," imbuhnya. 

Adapun kegiatan sosialisasi migrasi aman ini, juga dihadiri oleh narasumber dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sumbawa, Kantor Imigrasi Kelas II Sumbawa, serta BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Sumbawa. Selain itu turut hadir juga aparat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, Babinsa, dan Babinkantibmas. ** (Humas/BP3MI NTB/MIF)

Bagikan berita ini:

whatsapp
Hubungi Kami