Mataram, KemenP2MI, 27/03. Disela kunjungan Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), berkesempatan hadir mengunjungi kantor BP3MI NTB pada Rabu 26 Maret 2025.
Dalam kunjungan tersebut Wamen Christina berkesempatan untuk memberikan pembinaan pada seluruh pegawai BP3MI NTB. Pembinaan dibuka dengan paparan kondisi layanan, SDM hingga sarana prasarana kantor oleh Kepala BP3MI NTB Noerman Adhiguna. Noerman menyampaikan bahwa pada tahun 2024, berdasarkan data statistik pusat data dan informasi (Pusdatin) sebanyak kurang lebih 30 ribu warga NTB meninggalkan tanah air untuk bekerja ke luar negeri. Sedangkan hingga periode Maret 2025, kurang lebih 9 ribu warga NTB telah bekerja ke luar negeri.
Saat ini dengan keterbatasan SDM BP3MI NTB tetap berupaya bekerja dengan meningkatkan kualitas pelayanan bagi CPMI/PMI baik dari segi pelayanan penempatan, pelindungan hingga pelayanan informasi. Salah satunya melalui inovasi system dimana pengaduan dapat dilakukan secara daring melalui kanal website bp2mintb.id. Selain itu data yang tersaji didalam website juga disajikan secara realtime sehingga memudahkan masyarakat dan stakeholder mendapatkan informasi tanpa harus bertatap muka, pungkas Noerman.
Sementara itu Wamen Christina menyampaikan bahwa Kementerian P2MI harus memiliki kinerja yang baik sehingga dalam pelaksanaan kebijakan harus solid antara pusat dan daerah. Saat ini Kementerian P2MI menargetkan jumlah penempatan meningkat dari tahun sebelumnya dan tidak hanya dari sektor pekerjaan yang middle skill namun juga mengarah pada high skill. Untuk mewujudkan target tersebut perlu adanya sinergi antara pusat dan daerah. Contoh Provinsi NTB yang saat ini mayoritas menempatkan PMI ke sektor ladang kelapa sawit memiliki potensi sangat besar untuk penempatan sektor hospitality dan kesehatan dengan adanya keberadaan Poltiteknik Pariwisata Lombok dan Poltekkes Kemenkes Mataram.
Wamen juga dalam diskusi juga menerima beberapa masukan dari pegawai BP3MI NTB terkait mekanisme pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), peralihan system dari siapkerja ke Siskop2mi, khususnya dalam penerbitan ID PMI, mitigasi resiko bagi pegawai yang menjadi saksi ahli dan saksi pelapor kasus TPPO hingga permasalahan magang. Selain memberikan pembinaan Wamen juga berkesempatan meninjau layanan Unit Pelayanan Publik (UPP) BP3MI NTB. Wamen menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas bantuan dan antusiasme para pegawai selama kegiatan kunjungan kerja selama 3 hari berlangsung.
