Ada Pertanyaan? 0370 633797 crisiscenter.mataram@gmail.com +6285157555176

Tunggu...

Gubernur NTB Tegaskan Pentingnya Layanan Informasi Bagi CPMI


Gubernur NTB Tegaskan Pentingnya Layanan Informasi Bagi CPMI

Mataram, 19/06. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Lalu Muhammad Iqbal meresmikan program MOVE ID (Migration Opportunity, Vocation, and Development Indonesia) di Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Nusa Tenggara Barat (BP3MI NTB), Kamis, 19 Juni 2025.

MOVE ID merupakan kolaborasi antara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dengan Republik Federal Jerman melalui GIZ ((Deutsche Gesellschaft Fur Internationale Zusammenarbeit). Hadirnya MOVE ID membawa angin segar bagi penempatan Pekerja Migran Indonesia asal NTB mengingat peran MOVE ID sebagai pusat terpadu layanan informasi migrasi dan vokasi bagi Pekerja Migran Indonesia.

Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal dalam sambutannya  kehadiran MOVE ID diharapkan membuja akses informasi seluas-luasnya serta lengkap dan akurat bagi calon Pekerja Migran Indonesia. Informasi sangat penting pasalnya Sebagian permasalahan yang muncul bagi Pekerja Migran Indonesia disebabkan oleh kurangnya informasi sejak awal perekrutan.

“Kalau dari 12 kasus, 10 diantaranya disebabkan karena kesalahan informasi, sehingga penyediaaan informasi menjadi sangat penting.” Ini akan menjadi tantangan bagi BP3MI Nusa Tenggara Barat dan GIZ melalui MOVE ID dapat memberikan serta menyediakan layanan informasi seluas-luasnya mengingat Provinsi NTB tidak hanya Lombok melainkan juga Sumbawa. Bagaimana saudara kita di Sape Bima sana bisa memperoleh informasi tanpa harus datang ke Mataram, Ujar Iqbal.

Untuk menyediakan sarana informasi yang dimaksud perlu adanya kolaborasi, sehingga Gubernur Iqbal meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, BP3MI NTB dan GIZ untuk berkolaborasi menyediakan sarana informasi yang diperlukan agar masyarakat mengetahui keberadaan MOVE ID di NTB. Melalui sosialisasi secara massif diharapkan masyarakat dapat mengetahui serta memanfaatkan layanan MOVE ID secara luas. Harapannya kedepan penempatan Pekerja Migran Indonesia harus benar-benar aman baik dokumen, proses, keberangkatan hingga nanti pulang Kembali ke tanah air ungkap Gubernur Iqbal.

Kepala BP3MI Nusa Tenggara Barat, Noerman Adhiguna menjelaskan bahwa peluncuran  MOVE ID merupakan implementasi Kerjasama kolaborasi antara KP2MI dengan perwakilan Republik Federal Jerman dalam hal ini adalah GIZ melalui Perjan jian Pelaksanaan Tenntang Proyek Pusat Migrasi dan Pembangunan yang ditandatangi  di Jakarta pada tanggal 11 Maret 2025.

Program ini difokuskan bagaimana meminimalisir penempatan Pekerja Migran Indonesia yang saat ini masih menjadi permasalahan utama di NTB. MOVE ID akan memiliki program yang sejalan dengan  BP3MI Nusa Tenggara Barat seperti layanan informasi, pelatihan kompetensi dan vokasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, ungkap Noerman.

Provinsi NTB dan Jawa Barat menjadi 2 (dua) daerah yang menjadi percontohan nasional untuk program MOVE ID. GIZ dan BP3MI Nusa Tenggara Barat juga akan menggandeng stakeholder dalam menjalankan program sebagai bentuk implementasi dan komitmen negara dalam memastikan pelindungan Pekerja Migran Indonesia serta menciptakan Purna Pekerja Migran Indonesia yang “Pergi Migran Pulang Juragan”

Bagikan berita ini:

whatsapp
Hubungi Kami