Ada Pertanyaan? 0370 633797 crisiscenter.mataram@gmail.com +6285157555176

Tunggu...

BP3MI NTB Tekankan Pentingnya Peran Perekrutan Etis Pekerja Migran Indonesia Sektor Ladang Kelapa Sawit


BP3MI NTB Tekankan Pentingnya Peran Perekrutan Etis Pekerja Migran Indonesia Sektor Ladang Kelapa Sawit

Mataram, 27/02. BP3MI Nusa Tenggara Barat tekankan pentingnya perekrutan etis PMI sektor ladang oleh P3MI. Hal ini disampaikan Kepala BP3MI NTB Noerman Adhiguna saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan pelatihan perkenalan perekrutan etis untuk perusahaan penempatan PMI sektor kelapa sawit koridor Indonesia-Malaysia, Selasa 27 Februari 2024 di Hotel Lombok Raya Mataram.

Noerman dalam kesempatan tersebut menyampaikan informasi sekilas mengenai jumlah PMI asal Provinsi NTB yang menjadi pekerja ladang sawit di Malaysia tahun 2023, jumlah pengaduan dari PMI di sektor ladang sawit, termasuk informasi bebas biaya penempatan (zero cost) pemberangkatan PMI.  BP3MI NTB juga menekankan pentingnya peran perekrutan etis PMI pekerja ladang, karena Provinsi NTB menduduki peringkat keempat nasional dalam pemberangkatan PMI ke luar negeri, khususnya sektor perkebunan - kelapa sawit di Malaysia. Harapannya P3MI mampu menerapkan praktek ini untuk mendukung terwujudnya pelindungan PMI yg lebih baik. Disampaikan juga bahwa beberapa produk termasuk kelapa sawit, agar dapat diterima oleh pasar international, negara2 importir maupun komunitas international akan melihat proses pengolahan kelapa sawit dari sisi pelindungan pekerjanya terutama yg melibatkan Pekerja Migran Asing.

Kegiatan ini merupakan inisiasi International Organization For Migration (IOM) dengan tujuan  untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan perusahaan perekrutan pekerja migran Indonesia (P3MI) yang menempatkan PMI di sektor perkebunan kelapa sawit koridor Indonesia-Malaysia sesuai standar perekrutan etis, IRIS ( International Recruitmen Integrity System ) dan standar ketenagakerjaan nasional serta internasional serta meningkatkan pemahaman P3MI tentang cara-cara mengurangi risiko eksploitasi tenaga kerja terhadap pekerja migran, termasuk risiko TPPO dan kerja paksa dalam rantai manajemen bisnis.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan IOM, BP3MI NTB, Disnakertrans Provinsi NTB dan 15 perwakilan P3MI di Provinsi  NTB yang memiliki job order pekerja ladang sawit di Malaysia.

Bagikan berita ini:

whatsapp
Hubungi Kami